Kulihat bumi hijau nan indah Indonesia, bumi tempat jutaan plasma nutfah menembus tanah. Bumi tempat hutan tropis terbesar didunia dibentangkan Sang Maha Kuasa.
Kulihat bumi biru Indonesia, bumi dimana tempat berton-ton ikan dipanen setiap tahunnya. Di bumi biru inilah para nelayan menggantungkan nasib, melecutkan kail, demi sesuap nasi untuk anak dan istri.
Kulihat daratan Indonesia nan luas terbentang yang menyembunyikan berjuta misteri. Kandungan minyak, batubara, gas, emas, uranium dan berbagai hasil bumi lain.
Tetapi kulihat kini, bumi hijau, bumi biru dan daratan luas yang dibentangkan serasa basah, bukan oleh air hujan apalagi oleh darah tak berdosa, tetapi oleh air mata yang mulai terevaporasi. Negeri Ini tiada henti-hentinya dirundung bencana, dari darat ada gempa, dari laut ada tsunami, dari udara menerbangkan debu merapi. Mungkinkah kita terlalu banyak tertidur, hingga kita lupa dengan nasib saudara-saudara kita sebelum ini. Sehingga kita diingatkan oleh bencana dan bencana.Tidakkah para pemimpin bangsa ini menangis melihat perbuatan mereka yang telah memiskinkan bangsa ini. Lihat PT.Freeport yang mengelola tambang emas negeri ini yang merupakan tambang emas terbesar dan terbaik didunia, berapa persen yang kita dapat, adakah??? Bangsa Indonesia yang jumlah penduduknya ke 4 terbesar didunia, pasti banyak melahirkan orang-orang pintar. Rakyat tersadar ternyata bukan orang pintar yang dibutuhkan negeri ini, Hasil survey tahun 2010 membuktikan fakta memalukan Bahwa negeri ini adalah negeri terkorup Asia Pasifik. Negeri ini butuh orang-orang yang benar, karena orang benar sudah pasti pintar dan amanah. Lihat lagi cadangan gas alam terbesar didunia. Dimanakah adanya? Tak kusangka ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Blok Natuna. Siapakah yang mengelola? Ternyata Exxon Mobil dibantu Pertamina, mengapa tidak Pertamina dibantu Exxon Mobil?
Adakah yang negeri ini tidak miliki, menatap mentari hingga menyelami birunya lautan Indonesia, tiada yang akan ditemui melainkan keindahan. Garis Khatulistiwa yang membentang melintasi negeri ini, memberi pencahayaan yang cukup. Kita punya Lautan terluas di dunia, dikelilingi dua samudra, yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain, tidak heran mengapa negara lain ikut memanen ikan di negeri ini.
Sudah lebih dari separuh abad negeri ini merdeka, namun cengkraman asing dalam bentuk yang lain serasa masih menghunus bangsa ini. Bencana yang menimpa negeri ini kiranya berhasil membuka hati setiap insan, untuk peduli, berbagi, dan kembali dalam kekeluargaan. Akankah ada solusi dan esok hari yang cerah bagi bangsa yang besar ini? Carilah jawabannya dalam diri sendiri. Sudah berapa besar sumbangsih yang kita beri untuk agama dan saudara sebangsa setanah air. Mengambil secercah cahaya hikmah dibalik cerita alam semesta.
-By Ahsan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar