Yang tiada larut dalam gelapnya dunia
Ketika kami semua terlena
Engkau laksana mentari
Yang setia menyinari bumi
Meskipun kami tidak peduli
Engkau adalah petunjuk menuju jalan keselamatan
Tetapi kami lebih memilih kesesatan
Kami gunakan Engkau supaya terlihat beriman
Didepan calon istri yang menawan
Padahal Rasulullah s.a.w. susah payah memperjuangkan
Dengan darah, keringat, dan segala kemampuan
Memang dunia telah membutakan
Mata, hati dan pikiran
Hingga kami tertidur dalam kemewahan
Setiap hari kami sempatkan membaca koran
Sedang Engkau terlupakan
Kami biarkan Engkau menjadi pajangan
Yang menghiasi setiap sudut ruangan
Kapankah akan kami ingat
Untuk merenungi ayat demi ayat
Mungkinkah kami akan ingat setelah kami wafat
Padahal ketika itu segalanya sudah terlambat
Untuk menyesal apalagi bertaubat
Kami selalu berpikir waktu masih panjang
Hingga masa mudapun melayang
Untuk maksiat yang tiada terbilang
Dan ajalpun datang
Andai usia dapat diperpanjang
Hingga akupun dapat mengulang
Segala yang telah tertuang
Kemanapun aku memandang
Kini api neraka datang menghadang
Andai ada tempat untuk berlindung
Andai dahulu hartaku aku tabung
Untuk membantu Si Yatim yang berkabung
Yang keberadaannya tertutupi mewahnya gedung-gedung
Pasti itu dapat membendung
Balasan bagi diri ini yang tiada beruntung
Sahabat ikhwani dan akhwati
Jangan biarkan diri ini
Tenggelam dalam kemaksiatan yang tiada henti
Cobalah untuk meraih ridho Ilahi
Pasti jalan ini akan penuh duri
Tetapi yakinlah setelah duri akan ada wangi
-By Ahsan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar