Ni.... Ceritanya

Foto saya
Lauh Mahfudz telah usai menuliskan skenario kehidupan seorang anak bernama"ahsan". Seperti sebuah game, Ia lalui berbagai fase yang telah dituliskan. Banyak halangan, banyak rintangan yang dihadapi, namun tentunya Ia tidak sendiri. Ia ditemani seorang Ibu bernama Baiq Rahmatullah, Beliau begitu penyayang dan cantik dalam balutan jilbab batiknya, seakan permata eksotik yang tertata apik. Sang Ibu tentu tidak sendiri pula, Ia didesain khusus untuk menjadi pendamping seorang pria tampan namun tak kampungan bernama Lalu Muhammad Achyar Husni. Nah... dari 2 insan inilah "ahsan" terlahir. Suratan Takdir Indah belum berhenti sampai disitu, ada takdir lain yang seakan ingin berkata "ahsan... cobalah lihat saudara-saudaramu, adakah yang mampu menyaingi ketampananmu". Sejenak mata ini menatap wajah ketiga saudaraku,ternyata benar, jangankan ketampanan, aroma ketampanan saja tak tercium dari mereka. Namun.. ada wangi lain, yang berbeda dan istimewa, aromanya seakan minyak kesturi yang tertutup, wanginya tak bisa dicium setiap insan yang ingin mencium, wujudnya tak bisa ditatap setiap insan yang ingin menatap. Nah... itulah wangi perempuan yang menutup auratnya.

Senin, 23 Mei 2011

Al-Qur`an

Engkau laksana cahaya bulan purnama
Yang tiada larut dalam gelapnya dunia
Ketika kami semua terlena

Engkau laksana mentari
Yang setia menyinari bumi
Meskipun kami tidak peduli

Engkau adalah petunjuk menuju jalan keselamatan
Tetapi kami lebih memilih kesesatan
Kami gunakan Engkau supaya terlihat beriman
Didepan calon istri yang menawan
Padahal Rasulullah s.a.w. susah payah memperjuangkan
Dengan darah, keringat, dan segala kemampuan
Memang dunia telah membutakan
Mata, hati dan pikiran
Hingga kami tertidur dalam kemewahan

Setiap hari kami sempatkan membaca koran
Sedang Engkau terlupakan
Kami biarkan Engkau menjadi pajangan
Yang menghiasi setiap sudut ruangan

Kapankah akan kami ingat
Untuk merenungi ayat demi ayat
Mungkinkah kami akan ingat setelah kami wafat
Padahal ketika itu segalanya sudah terlambat
Untuk menyesal apalagi bertaubat
Kami selalu berpikir waktu masih panjang
Hingga masa mudapun melayang
Untuk maksiat yang tiada terbilang
Dan ajalpun datang
Andai usia dapat diperpanjang
Hingga akupun dapat mengulang
Segala yang telah tertuang

Kemanapun aku memandang
Kini api neraka datang menghadang
Andai ada tempat untuk berlindung
Andai dahulu hartaku aku tabung
Untuk membantu Si Yatim yang berkabung
Yang keberadaannya tertutupi mewahnya gedung-gedung
Pasti itu dapat membendung
Balasan bagi diri ini yang tiada beruntung         

Sahabat ikhwani dan akhwati
Jangan biarkan diri ini
Tenggelam dalam kemaksiatan yang tiada henti
Cobalah untuk meraih ridho Ilahi
Pasti jalan ini akan penuh duri
Tetapi yakinlah setelah duri akan ada wangi

-By Ahsan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar